Entrepreneur Adalah – Pengertian Menurut Para Ahli Dan Contoh – Entrepreneur atau wirausahawan adalah orang yang melakukan aktivitas wirausaha yang dicirikan dengan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun manajemen operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.
Entrepreneur Adalah
Pengertian Entrepreneur Menurut Para Ahli
Orang yang melakukan aktivitas wirausaha yang dicirikan dengan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun manajemen operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. Secara sederhana, pengertian entrepreneur atau disebut juga wirausahawan adalah seperti itu, untuk pengembangannya berikut macam-macam pengertian entrepreneur yang dikemukakan oleh para ahlinya:
(Ebert, Griffin, 2003)
Entrepreneur adalah pelaku bisnis yang menerima gabungan antara resiko dan peluang yang menyangkut dalam menciptakan dan mengoperasikan peluang usaha baru. entrepreneur adalah orang yang menanggung resiko dari bisnis kepemilikan dengan sasaran utama pertumbuhan dan perkembangan.
(Zimmerer, Scarborough, 2002)
Entrepreneur adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru ditengah banyaknya resiko dan ketidakpastian sebagai sebuah tujuan untuk mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan mengidentitikasi peluang dan mengumpulkan sumber daya yang penting sebagai modal utama.
(Thomberry. 2006)
Entrepreneur adalah seseorang yang mempunyai ide yang inovatif, dapat melihat peluang yang ada dipasar dan merubah mimpi mereka menjadi kenyataan yang bersinar.
Menurut Thomas W Zimmerer
pengertian entrepreneur adalah penerapan kreativitas dan keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya memanfaatkan peluang-peluang yang dihadapi orang setiap hari.
Peter F Drucker
mendefinisikan pengertian entrepreneur adalah Kkemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda, bahasa kerennya ability to create the new and different.
Menurut Kasmir
Pengertian entrepreneur adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan.
Sedangkan menurut Zimmerer
pengertian entrepreneur adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan.
Menurut Soeparman Spemahamidjaja
pengertian entrepreneur adalah suatu kemampuan (ability) dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup.
Timmons, (dalam Tunggal, 2008).
Entrepreneurship adalah seorang manusia, yang bertindak kreatif membangun suatu nilai dari hal yang secara praktis bukan apa- apa. Ini adalah pencarian peluang tanpa memperhatikan sumber – sumber daya, atau masing – masing sumber daya, yang ada.
Kuratko dan Hodgetts, (dalam Tunggal, 2008).
Entrepreneurship adalah sebuah proses inovasi dan penciptaan spekulasi baru melalui empat dimensi utama individual, organisasi, lingkungan, proses dan dibantu dengan kerjasama jaringan dalam pemerintahan, pendidikan, dan institusi. Semua posisi makro dan mikro dari hal yang berhubungan dengan pemikiran entrepreneur harus dipertimbangkan dalam pengenalan dan pengukuran peluang yang bisa dikonversikan ke dalam ide – ide yang dapat dipasarkan yang mampu bersaing untuk implementasi ekonomi hari ini.
Arthur Cole, ( dalam Tunggal, 2008)
Entrepreneurship, setidaknya dalam semua masyarakat bukan otoriter, merupakan sebuah jembatan antara masyarakat sebagai suatu kesatuan, khususnya aspek – aspek non- ekonomi dari masyarakat tersebut dan institusi yang berorientasi pada profit / keuntungan didirikan untuk mengambil keuntungan dari sumbangan ekonominya dan untuk memuaskan hasrat ekonomiknya, sebaik yang mereka bisa.
Iya, itu adalah pengertian entrepreneur menurut para ahli. Sebenarnya masih banyak definisi-definisi yang dapat dijadikan rujukan, tetapi menurut saya lima ini sudah dapat mewakili dan memberikan informasi bagi Anda yang membutuhkannya.
Tahap selanjutnya adalah mindset yang perlu dibangun oleh seorang entrepreneur agar kedepannya tetap konsisten. Perlu diperhatikan, materi tentang entrepreneur tidak melulu soal teori tetapi yang sangat penting adalah sebuah praktek, praktek, dan praktek.
Tahap mindset seorang entrepreneur yang benar perlu ditanamkan sejak awal, ini sangat PENTING. Walaupun terlihat sepele, percayalah orang yang sukses bermula bagaimana mindset awal mereka berpikir.
Mindset Awal yang Harus Dibangun Oleh Seorang Entrepreneur
Setelah membahas mengenai pengertian entrepreneur, sekarang pembahasan yang tidak kalah serunya adalah mengenai bagaimana mindset awal seorang entrepreneur yang benar untuk sukses, berikut:
1. Jangan Pernah Berpikir INSTAN
Dalam berbisnis apapun jangan sekali kali Anda ingin berhasil secara Instan, baik itu bisnis online maupun offline semua itu butuh proses untuk kesana dan perlu waktu untuk menuju puncaknya. Jika Anda tergiur berbisnis karena hasil yang cepat, maka bersiap-siap pula untuk hancur cepat, istilah “hal yang dibangun dengan instan, akan roboh secara instan pula”.
Mie instan aja perlu proses untuk membuatnya, apalagi hal yang namanya SUKSES pasti perlu proses juga. Nikmati prosesnya dan jangan menyerah, taukah Anda jika Thomas A. Edison berhenti pada percobaan yang keseratus, maka bohlam tidak pernah akan jadi. Pada hakikatnya, ketika Anda berhenti di langkah ke 100 sesungguhnya pada langkah 101 itu akan terlihat jalan untuk sukses.
2. Jangan Berpikir GRATISAN
Salah satu kendala dalam berbisnis adalah pola pikir ingin yang gratisan, maksudnya sangat perhitungan untuk investasi ilmu, seperti ikut seminar, training, e-course, kursus, dll yang bertujuan untuk menambah skill berbisnis. Belajar secara gratis memang tidak mengeluar biaya, tetapi sebagai gantinya Anda akan menemukan trial & eror, dan harus siap untuk itu. Jika Anda belum mempunyai dana, maka belajar yang gratisan juga tidak mengapa tetapi sebagai gantinya Anda harus mengorbankan waktu untuk belajar, sampai menemukan formula yang tepat pada bisnis Anda.
3. Siap dan Berani Untuk GAGAL
Entah mengapa dan bahkan kebanyakan orang yang sampai pada titik sukses pada bisnisnya itu pernah merasakan yang namanya gagal, sudah menjadi rumus orang yang sukses itu adalah memiliki jatah gagal mereka masing-masing. Jadi untuk Anda yang mulai terjun ke dunia entreprenuer jangan takut untuk gagal, kerjakan yang terbaik niscaya hasil baik akan datang. Salah satu cara untuk meminimalisir kegagalan tersebut dengan belajar pada orang yang sudah sukses dan jangan turuti kegagalannya, itulah cara terbaik untuk meminimalisirnya.
Bagaimanakah karakteristik wirausaha yang cerdas?
Ada beberapa prinsip dalam membentuk karakteristik wirausaha antara lain:
Pahami setiap tindakan yg akan dilakukan, ikhlas, terencana, terkonsep,dengan langkah & strategi jitu jgn sekedar iseng atau coba-coba.
Peluang sukses selalu ada; kerja keras, lurus dan benar, cermat, serta hemat
Bagaimanakh etika dalam berwirausaaha:
Ada beberapa etika dalam berwirausaha menurut Gunarto yaitu:
1. Kejujuran
2. Bertanggung jawab
3. Menepati janji
4. Disiplin
5. Suka membantu
6. Komitmen dan menghormati
7. Mengejar prestasi
Langkah awal dalam memulai bisnis, apa saja yang perlu dipersiapkan?
Untuk memulai bisnis ada beberapa langkah yang perlu diketahui setidaknya dapat memandu kita supaya memperoleh wawasan apa saja yang perlu dipersiapkan, menurut kampung berita ada beberapa langkah antara lain:
1. Evaluasi Diri
Mulailah dengan mengambil saham dari diri sendiri dan situasi Anda. Mengapa Anda ingin memulai bisnis? Apakah uang, kebebasan, kreativitas, atau alasan lain? Keterampilan apa yang Anda miliki? Apa yang Anda ketahui tentang industri ? Apakah Anda ingin memberikan layanan atau produk? Apa yang Anda ingin lakukan? Berapa banyak modal yang Anda harus mengambil risiko? Apakah ini akan menjadi waktu penuh atau usaha paruh waktu? Jawaban Anda atas jenis pertanyaan akan membantu Anda untuk lebih fokus.
2. Menganalisis industri/bidang usaha terkait
Begitu Anda memutuskan untuk memulai bisnis yang sesuai dengan tujuan dan gaya hidup, Anda perlu mengevaluasi ide Anda. Siapa yang akan membeli produk atau jasa Anda? Siapa yang akan menjadi pesaing Anda? Anda juga perlu mencari tahu pada tahap ini berapa banyak uang yang Anda akan butuhkan untuk memulai.
3. Jadikanlah Bisnis Anda Legal
Ada beberapa cara untuk membentuk bisnis Anda ? Itu bisa menjadi kepemilikan tunggal, kemitraan, atau korporasi. Sebuah korporasi menjadi entitas terpisah yang secara hukum bertanggung jawab untuk sebuah bisnis. Jika ada yang salah, Anda tidak dapat bertanggung jawab secara pribadi. Anda juga perlu mendapatkan izin usaha dan izin yang tepat. Tergantung pada bisnis, mungkin ada kota, kabupaten, atau peraturan negara serta izin dan lisensi untuk menangani. Ini juga merupakan waktu untuk memeriksa ke dalam asuransi Anda mungkin perlu untuk bisnis dan untuk menemukan akuntan yang baik.
4. Rencanakan Bisnis Anda dengan menyusun konsep yang sesuai
Jika Anda akan mencari pendanaan dari luar, rencana bisnis adalah sebuah kebutuhan. Tetapi bahkan jika Anda akan untuk membiayai usaha itu sendiri, rencana bisnis akan membantu Anda mengetahui berapa banyak uang yang Anda akan butuhkan untuk memulai, apa yang perlu untuk dilakukan kapan, dan di mana Anda tuju.
5. Siapkan Modal Untuk Bisnis Anda
Tergantung pada ukuran usaha Anda, Anda mungkin perlu mencari pembiayaan dari “malaikat” atau dari perusahaan modal ventura. Kebanyakan bisnis kecil dimulai dengan pembiayaan swasta dari kartu kredit, pinjaman pribadi, bantuan dari keluarga, dll Sebagai aturan praktis, selain start-up biaya, Anda juga harus memiliki nilai minimal tiga bulan dari anggaran keluarga Anda dalam bank.
6. Bangunlah Toko Bisnis Anda Toko
Cari lokasi. Negosiasikan dan sewa. Beli persediaan. Usahakan untuk memperoleh telepon yang sudah terpasang. Memiliki alat tulis dicetak. Mempekerjakan staf. Tetapkan harga Anda. Launching grand Opening bisnis anda. Banyak pemilik usaha kecil mengkarakteristikan dirinya sebagai seorang entrepreneur, tetapi banyak dari mereka yang tidak terlalu menginginkan untuk memperluas usahanya seperti yang entrepreneur sejati lakukan. Mungkin mereka hanyalah pemilik usaha kecil dan hanya seorang entrepreneur dan bukan seorang entrepreneur sejati. Seharusnya seorang entrepreneur harus bisa melihat peluang usaha yang ada untuk mengembangkan usahanya.
Yang membedakan antara pemilik usaha kecil dengan seorang entrepreneur adalah visi, aspirasi dan strategi. Biasanya pemilik usaha kecil tidak memiliki rencana untuk meningkatkan pendapatan secara dramatis mereka hanya cari aman dengan menghindari resiko dan memperoleh pendapatan yang cukup, tetapi jiwa seorang entrepreneur akan termotivasi untuk bertumbuh, Berkembang dan membangun usaha agar lebih besar lagi dengan mengambil resiko tersebut dan mempunyai strategi untuk rnenghindarinya.
Entrepreneur yang baik adalah menghindari resiko dan bukan pengambil resiko. Mereka tampak seperti pengambil resiko karena mereka mempunyai cara pandang yang berbeda dari orang biasanya. Mereka melihat produk atau jasa yang akan bertemu dengan bagaimana sebuah kebudayaan akan berubah. Sekali mereka merancangnya, mereka akan mengeliminasi semua faktor yang akan menghalangi mereka masuk kedalam pasar sehingga mereka dapat disebut sebagai pengeleminasi resiko (Zimmerer, Scarborough, 2002).
Sifat Entrepreneur
Sifat-sifat yang perlu dimiliki entrepreneur (Alma. 2008)
1. Percaya diri
Sifat utama dari percaya diri dimulai dari pribadi yang mantap, tidak mudah terombang- ambing oleh pendapat dan saran orang lain melainkan menggunakan sebagian saran tersebut sebagai masukan.
2. Berorientasi pada tugas dan hasil
Sifat seorang entrepreneur tidak mengutamakan prestige dahulu melainkan fokus kepada prestasi yang ingin dicapai.
3. Pengambilan Resiko
Ciri pengambilan resiko berpengaruh penting dalam dunia wirausaha yang penuh resiko dan tantangan. Hal penting yang harus diperhatikan adalah bahwa bagaimana seorang entrepreneur mengambil sebuah resiko dengan penuh pertimbangan.
4. Kepemimpinan
Dalam diri seorang entrepreneur mutlak memiliki jiwa kepemimpinan. Seorang pemimpin yang baik harus mau mendengarkan saran dan kritik dari bawahannya demi kemajuan kinerja perusahaan.
5. Keorisinilan
Yang dimaksud dengan orisinil disini adalah seorang entrepreneur Tidak hanya mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri. ide yang orisinil dan mampu merealisasikan ide lersebut.
6. Berorientasi pada masa depan
Seorang entrepreneur haruslah perspektif, mempunyai visi ke depan. Sebab sebuah usaha bukan didirikan untuk sementara tetapi untuk selamanya. Untuk menyiapkan visi yang jauh ke depan. entrepreneur perlu menyusun perencanaan dan strategi yang matang.
Tipe-tipe Entrepreneur
Menurut Alma (2008] ada tiga tipe utama dari seorang entrepreneur adalah:
A. Wirausaha ahli
Wirausaha ahli pada umumnya adalah seorang penemu dalam bidang penelitian yang menjual lisensi idenya untuk dijadikan produk komersial.
B. The Promoter
Seorang individu yang berlatar belakang markerting yang kemudian mengembangkan perusahaannya sendiri.
C. General Manager
Seorang individu yang ideal yang secara sukses bekerja pada perusahaan dan menguasai banyak keahlian.
Keuntungan dan Kelemahan seorang Entrepreneur
Menurut Alma (2008), keuntungan dan kelemahan entrepreneur dapat dijelaskan sebagai berikut:
Keuntungan Entrepreneur
1. Membuka peluang untuk mencapai tujuan pribadi
2. Membuka peluang untuk mendemonstrasikan kemampuan pribadi.
3. Memiliki peluang untuk mendapatkan keuntungan secara maksimal.
4. Membuka peluang untuk membantu masyarakat
Kelemahan Entrepreneur
1. Memperoleh pendapatan yang tidak pasti dan memikul resiko.
2. Bekerja keras tanpa batasan waktu.
3. Tanggung jawabnya besar.
Pengertian Entrepreneurship
Entrepreneurship adalah seorang manusia, yang bertindak kreatif membangun suatu nilai dari hal yang secara praktis bukan apa- apa. Ini adalah pencarian peluang tanpa memperhatikan sumber – sumber daya, atau masing – masing sumber daya, yang ada. (Timmons. dalam Tunggal, 2008).
Dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan adalah suatu tindakan yang manusiawi dan kreatif, yaitu membangun suatu nilai dari sesuatu yang praktis tidak ada. Kewirausahaan adalah pencarian peluang tanpa sumber daya atau dengan sumber daya terbatas sekalipun. Kewirausahaan memerlukan visi, pengorbanan dan komitmen untuk memimpin pihak yang lain dalam mencapai visi tersebut.
Kewirausahaan memerlukan pengambilan resiko yang diperhitungkan. Konsep resiko merupakan unsur utama dalam proses kewirausahaan. Namun, persepsi publik mengenai resiko yang diambil wirausaha mengalami distorsi. Wirausaha tidak seperti berjudi. faktanya adalah wirausaha biasanya bekerja pada suatu resiko yang moderat dan diperhitungkan. Banyak wirausaha yang berhasil bekerja keras dengan perencanaan dan persiapan untuk mengurangi resiko yang ada agar lebih baik mengendalikan nasib dari visi mereka.
Lima tipe pokok Entrepreneurship (Alma, 2008)
1. Entrepreneurship sebagai orang vak, “captain of industry”, di suatu bidang tertentu. dimana ia membaktikan prestasi teknik dan mengadakan penemuan ataupun peniruan.
2. Entrepreneurship sebagai orang bisnis, yang terus menerus secara tekun menganalisa kebutuhan dan selera masyarakat, menimbulkan kcbutuhan – kebutuhan baru melalui reklame.
3. Entrepreneurship sebagai orang uang. yang mengumpulkan dan mcenyalurkan dana, mendirikan concern, yang pada pokoknya bergcrak di pasaran uang dan modal.
4. Entrepreneurship sebagai social engineer, pengusaha yang berusaha mcngikat para pekerjanya melalui berbagai karya sosial.
5. Entrepreneurship sebagai manajer, yang memajukan usahanya dengan menggunakan pengetahuan – pengetahuan bisnis modern dan memperhitungkan sepenuhnya azas efisiensi.
Ciri-Ciri Seorang Entrepreneur
Ciri – ciri soorang Entrepreneur (Kuratko dan Hodgetts, dalam Tunggal, 2008): Komitmen, kepastian, dan ketekunan (tekun dalam usahanya). Kemampuan untuk mencapai, Orientasi peluang, Inisiatif dan tanggung jawab, Penetapan penyelesaian masalah, Pencarian umpan balik, Internal locus of control. Toleransi terhadap ambiguitas, Penghitungan pengambilan resiko, Integritas dan dapat diandalkan. Toleransi terhadap kegagalan, Penuh semangat, Kreatifitas dan berinovasi, Visi, Self-confidence dan optimisme, Kemerdekaan, Pembentukan team.
Tipe-tipe Kemampuan dalam Enterpreunership
Tipe -tipe kemampuan yang dibutuhkan dalam Entrepreneurship (Hisrich & Peters, 1998):
Technical Skills
1. Penulisan
2. Komunikasi lisan
3. Memonitor lingkungan
4. Technical business management
5. Teknologi
6. Interpersonal
7. Pendengaran
8. Kemampuan untuk mengatur
9. Membangun jaringan
10. Melatih
11. Menjdai anggota team
Business Management Skills
1. Perencanaan tujuan
2. Pembuatan keputusan
3. Hubungan manusia
4. Pemasaran
5. Keuangan
6. Manajemen
7. Kontrol
8. Negosiasi
9. Peluncuran usaha baru
10. Mengatur pertumbuhan
Personal Entrepeneurial Skills
1. Inner Control atau pendisiplinan
2. Pengambilan resiko
3. Inovatif
4. Berorientasi pada perubahan
5. Ketegasan
6. Pemimpin yang visioner
7. Kemampuan untuk mengatur perubahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar